6.30.2008

senja

mengapa tetap ku benci
senja sejingga apapun dia....
senja membalurku dengan rasa hampa
dan takut pada kelam malam...
menginjak-nginjak luka lebih dalam
dipalung hitam hati....!!!


(by : Nany)

6.27.2008

Pupus

Kesederhanaan selayak kunang
merindui malam
meski mati besok pagi
dicelah wangi pinus yang terhunus embun pupus
masih sederhana aku terjerambab
ditapak luka yang bergolak lava.

(by : Nany)

Asa

dulu.....
atas nama asa...
aku tentang mata angin
seribu arah dititik didih korona
dengan kecepatan cahaya.
dan sekarang,,,
tetap atas nama asa ku arung lagi
dia dikaki-kaki samudra,,,,
binasa....!!!!!

(By : Nany)

Poranda


masih disini.....
ditempat yang sama......
menjerit pada siapa
sedang lapang langit terlalu lekang tak tersentuh???
masih lantang kubilang tegar
tapi ternyata poranda tak terpendar......!!!!!

(by : Nany)

6.20.2008

Petualang Sejati

Apakah yang anda dapatkan selama ini?
Ketika anda mendaki gunung-gunung,bertualang ke hutan dan tempat terpencil.
Apakah anda pernah merasakan perasaan sedih ketika anda meyadari keberadaan anda sebagai mahluk yang kecil dan tidak berarti apa-apa dibanding semua itu?
Pernahkan ketika anda berada di gunung anda merenung
tentang semuanya?

Pernahkah anda menangis ketika melihat langit biru,lautan yang luas, gunung-gunung, awan yang berarak, hutan, pepohonan,air yang mengalir di bebatuan,kabut yang menutupi jurang dan lembah.
Pernahkan anda menangis ketika mendengar suara nyanyian burung-burung, suara gemericik air, suara angin yang berhembus diantara pepohonan, suara ombak, suara seranggga hutan dimalam hari ketika kegelapan dan kesunyian mulai menyelimuti alam.
Apakah yang anda rasakan dan pikirkan saat itu,
Apakah anda pernah menyadari bahwa ada sesuatu yang lebih Besar dan Hebat dibelakang semua itu?
Yang Membuat dan Mengatur semua itu.
Siapakah dibelakang semua itu?
Pernahkan anda bersedih ketika melihat sampah-sampah plastik bertebaran di gunung dan hutan, hutan-hutan yang di hancurkan, binatang2 yang diburu, sungai2 yang tercemar oleh limbah.
Apakah anda sudah menemukan apa yang anda cari selama ini dengan pergi ke gunung, hutan atau tempat terpencil?
Apakah semua perjalanan selama ini bisa membuat anda lebih Mendekatkan diri kepada Zat yang Menciptakan semua itu dan menyadarkan diri anda yang tidak berarti apa-apa atau anda hanya ingin di puji orang atau
hanya ingin mencari kebanggaan atau malah makin menjauhkan anda dariNya.
Apakah anda sudah menjadi lebih bijaksana dalam hidup anda?
Banyak orang yang dengan bangganya menyebut dirinya pencinta alam, petualang, pendaki gunung, tetapi mereka tidak mendapatkan apa2 dari perjalanannya selain hanya tubuh yang lelah dan pakaian kotor, bahkan banyak dari mereka yang menjadi bagian dari Perusak Alam.
"ALLAH menciptakan langit dan bumi dan seluruh isinya alam ini, agar kita selalu bersyukur dan beribadah kepadanya".
Alam ini diciptakan untuk dipelihara dan dijaga kelestariannya.
Gunung, pohon, daun-daun, bunga-bunga, air, angin, batu-batuan, rerumputan, bahkan ulat, semut dan semua hewan yang ada didarat dan dilaut semuanya bersyukur kepada Allah.
Apakah kita juga seperti mereka?
Bukankah kita ini manusia yang katanya mahluk yang berakal dan lebih mulia dari mahluk yang lain.
Kalau semua itu tidak pernah anda rasakan dan pikirkan, Jadi apa tujuan anda selama ini?
Apa yang anda dapatkan selama ini?
Banyak orang yg ketika muda begitu bersemangat berpetualang tetapi ketika lulus sekolah,bekerja dan mereka berkeluarga, menikah dan punya anak
mereka benar-benar berhenti, seakan melupakan semuannya,mereka sibuk dengan segala urusan, sehingga melupakan gunung,hutan dan alam.
kita lihat para penjelajah dan petualang di negri orang sampai tua mereka tetap bertualang, bahkan ada yang sudah berumur 70 tahun masih mendaki gunung himalaya,
apakah kita bisa seperti mereka?
Kebanyakan dikita hanya latah dan ikut-ikutan saja, mereka menjadi pendaki gunung hanya untuk gagah-gagahan saja,sehingga mereka tidak mendapatkan apa-apa dalam perjalanannya.
Jadikanlah apa yang anda jalani selama ini bukan hanya sebagai keisengan atau hobby semata tapi jadikanlah menjadi jalan untuk lebih mendekatkan diri kepadaNya dan menjadi Jalan Hidup anda.
Semoga sukses

Sejarah Penelusuran Gua

Tidak ada catatan resmi kapan manusia menelusuri gua. Berdasarkan peninggalan-peninggalan, berupa sisa makanan, tulangbelulang, dan juga lukisan-lukisan, dapat disimpulkan bahwa manusia sudah mengenal gua sejak puluhan tahun silam yang tersebar di benua Eropa, Afrika, dan Amerika.

Menurut catatan yang ada, penelusuran gua dimulai oleh JOHN BEAUMONT, ahli bedah dari Somerset, England (1674). la seorang ahli tambang dan geologi amatir, tercatat sebagai orang pertama yang menelusuri sumuran (potholing) sedalam 20 meter dan menemukan ruangan dengan panjang 80 meter, lebar 3 meter. Serta ketinggian plafon 10 meter, a-3,dan menggunakan penerangan Win. Menurut catatan, Beaumont merangkak sejauh 100 meter dan menemukan jurang (internal pitch). la mengikatkan tambang pada tubuhnya dan minta diulur sedalam 25 meter dan mengukur ruangan dalam gua tersebut. la melaporkan penemuan ini pada Royal Society, Lembaga Pengetahuan Inggris. Orang yang paling berjasa mendeskripsikan gua-gua antara tahun 1670-1680 adalah BARON JOHANN VALSAVOR dari Slovenia. la mengunjungi 70 gua, membuat peta, sketsa, dan melahirkan empat buku setebal 2800 hataman.

JOSEPH NAGEL, pada tahun 1747 mendapat tugas dari istana untuk memetakan sistem perguaan di Kerajaan Austro-Hongaria. Sedangkan wisata gua pertama kali tercatat tahun 1818, ketika Kaisar Habsbrug Francis I dari Austria meninjau gua Adelsberg (sekarang bemama gua Postojna) tertetak di Yugoslavia. Kemudian wiraswastawan Josip Jersinovic mengembangkannya sebagai tempat wisata dengan memudahkan tempat itu dapat dicapai. Diberi penerangan dan pengunjung dikenai biaya masuk. New York Times pada tahun 1881 mengkritik bahwa keindahan gua telah dirusak hanya untuk mencari keuntungan.
Stephen Bishop pemandu wisata yang paling berjasa, ia budak belian yang dipekerjakan oleh Franklin Gorin seorang pengacara yang membeli tanah di sekitar gua Mammoth, Kentucky Amerika Serikat pada tahun 1838. Dan kini gua Mammoth diterima UNICEF sebagai warisan dunia.

Sedangkan di Indonesia, faktor mistik dan magis masih melekat erat di gua-gua. Baik gua sebagai tempat pemujaan. sesaji maupun bertapa. Bahkan sering dianggap sebagai tempat tinggal makhluk !!!

Namun semuanya memiliki nilai budaya, legenda, mistik, dan kepercayaan sesuatu terhadap gua perluloh didokumentasi dan dihargai sebagai potensi budaya bangsa. Maka Antropotogi juga merupakan bagian dari Speleologi.

Mapala Desak Pembasmian Ilegal Loging

Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Universitas Tompotika (Untika) Luwuk, mendesak aparat kepolisian agar tegas memberi sanksi sesuai hukum yang berlaku bagi pelaku illegal logging di Kabupaten Banggai. Menurut mereka, jika pengrusakan hutan dibiarkan tanpa ada sanksi hukum jelas, maka masyarakat secara umum yang akan menjadi korban akibat dari perbuatan tersebut.

“ Kami berharap ada ketegasan yang dilakukan aparat kepolisian dalam menindak para pelaku illegal logging, sehingga menimbulkan sikap jera bagi pelaku. Kami pun siap membantu kinerja kepolisian dalam mengungkap jaringan pengrusakan hutan tak berizin resmi itu yang sedang marak di daerah ini,” tegas aktivis Mapala Untika Luwuk, Muh Ikhsan Suling, kepada Mercusuar Jumat (17/8) kemarin. Menurut Ikhsan, cukup sudah derita masyarakat Banggai terhadap dampak pembalakan hutan secara liar. Banjir bandang yang terjadi hamper setiap tahun adalah bukti jika kawasan hutan kita tidak hijau seperti dulu lagi. Terkait dengan kondisi itu, perlunya langkah konkrit yang ditempuh seluruh pihak termasuk aparat kepolisian dalam membongkar jaringan pelaku illegal logging yang terus saja terjadi.

Mapala lajut Ikhsan tidak menutup mata ketika diperhadapkan pada persoalan yang semakin memprihatinkan itu. Namun organisasi yang berdiri sejak tahun 2002 ini punya konsep tersendiri dalam menyikapinya. Bentuk kepedulian terhadap kawasan hutan itu tidak lain adalah melakukan kampanye kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya memelihara kawasan hutan. Bahkan, Mapala sendiri tidak tanggung-tanggung memberikan doktrin kepada masyarakat untuk memberi perlawanan terhadap aksi pembalakan liar, meski yang dilawan adalah kelompok yang punya pengaruh cukup kuat di daerah ini, tegas mahasiswa Untika Luwuk ini.

6.19.2008

sepak bola gaya mapala



Hahahahahha...... ternyata kami tak hanya bisa naik dan turun gunung,
bermain sepak bola pun ternyata bisa, yahhhh...
walau tak sehebat pele, maradona, ronaldo atau paling tidak seperti
bambang pamungkas atau roky putiray... hahahahaha....
tapi tetap saja kami bisa bermain bola dan menjebol gawang lawan...
kami punya gaya tersendiri dalam bermain
gaya samba khas mapala, yaaa.... meski gaya ini tergolong unik.
karna cuma anak mapala saja yang bisa memakai gaya ini.
hahahhahhaaaa... goooooooooolllll....!!!!!!!

6.17.2008

Hari Bumi

Peringatan Hari Bumi dengan Ajakan Penyelamatan Alam
23 Apr 2008

Luwuk, Sulteng (ANTARA News) - Belasan aktivis lingkungan yang tergabung dalam "Kelompok Pencinta Alam (KPA) Kabupaten Banggai" di Sulawesi Tengah, hari Selasa menggelar aksi turun ke jalan dan berorasi memperingati Hari Bumi Sedunia, dengan mengajak semua pihak menyelamatkan alam.
Dengan menenteng spanduk dan pamflet bertuliskan penyelamatan hutan dan air, para aktivis ini melakukan long march dengan berjalan kaki menyusuri sejumlah jalan protokol di kota Luwuk (ibukota Kabupaten Banggai), kemudian berkumpul di kawasan Tugu Adipura yang berada di tengah-tengah perlimaan jalan untuk berorasi.
"Kami menolak perusakan hutan secara besar-besaran apapun alasannya karena dampak negatif yang ditimbulkannya sangat besar, seperti bencana banjir, tanah longsor, badai, kekeringan, hingga penyusutan satwa endemik," kata Aswat, salah seorang tokoh pengunjuk rasa ketika berorasi.
Menurut dia, selama ini banyak pihak seolah tidak peduli dengan keberlangsungan alam. Penebangan kawasan hutan secara besar-besaran dengan dalih menarik investasi, meningkatkan pendapatan negara/daerah atau membuka lapangan kerja, serta karena dorongan memenuhi kebutuhan hidup, tidak pernah berhenti.
Namun, katanya, ketika terjadi musibah akibat kerusakan alam, barulah mereka beramai-ramai mengeluarkan statemen tentang pentingnya penjagan kelestarian alam.
"Ya, hanya sekedar untuk cuci tangan atas kekeliruan yang dilakukan selama ini," tutur Aswat yang juga aktivis mahasiswa Universitas Tompotika (Untika) Luwuk tersebut.
Pada kesempatan itu, Aswat mendesak Pemkab Banggai menghentikan proses konversi hutan untuk kepentingan perkebunan besar dan segera melakukan perbaikan atas kerusakan yang telah terjadi selama ini.
Terkait dengan masih adanya pembalakan liar pada sejumlah kawasan hutan lindung di daerahnya, ia meminta jajaran pemerintah dan aparat penegak hukum setempat untuk bertindak tegas mengusut dan pemproses semua pelaku kejahatan lingkungan tersebut.
Juga, lanjut dia, sudah saatnya diakhiri keterlibatan aparat dalam kegiatan perusakan kawasan hutan, serta menjauhkan diri bertindak represif terhadap rakyat yang menolak kegiatan eksploitasi hutan dengan berlindung dibalik perizinan resmi.
"Mari kita membangun kebersamaan menyelamatkan alam ini yang tingkat kerusakannya sudah semakin parah, sehingga telah menimbulkan bencana di mana-mana," tuturnya.
Selain menggelar orasi dan aksi bagi-bagi selebaran kepada para pengguna jalan berisi pentingnya menjaga lingkungan di kawasan Tugu Adipura, para aktivis KPA yang berasal dari Mapala Unismuh, Mapala Untika, KPA Iguana, KPA Sampah, KPA Kalpataru, dan KPA Pelangi juga menggelar aksi bersih-bersih lingkungan di Rumah Sakit Umum/RSU Luwuk.
Aksi ini, menurut koordinator lapangan pengunjuk rasa, Mohammad Apriago, dimaksudkan untuk menggugah nurani karyawan dan pasien serta warga sekitar tentang pentingnya kebersihan dan kelestarian lingkungan untuk menjaga kesehatan masyarakat.
"Kami ingin mengajak mereka untuk menjaga agar rumah sakit ini tetap bersih," kata Apriago.
Direktur RSU Luwuk, dr Syaiful Bachri, menyampaikan terima kasih atas peranserta
aktivis KPA membersihkan rumah sakit terbesar di kota Luwuk ini. Namun sayangnya, bakti sosial sekaitan peringatan Hari Bumi yang berlangsung sekitar dua jam itu tanpa diikuti satupun karyawan di rumah sakit milik pemerintah daerah tersebut.
(*)COPYRIGHT © 2008.antara.go.id.23-4-08

6.15.2008

LALONG, 15.30 WITA

Sore yang cerah sekitar pukul 15.30 Wita, aku dikagetkan dengan suara HP kesayanganku (N-GAGE) rupanya telpon dari teman, BJ (baca : bajenggot) namanya. dengan nada datar dia memintaku untuk datang kelalong (sebuah tempat rekreasi yang adanya cm diluwuk) sendiri tidak pakai lama. dan jangan bawa teman. hehehe... begitu katanya.
Sedikit tergesa-gesa kupacu sepeda motor FIZR hitamku ku dengan kecepatan 40km/jam, maklum aku rindu bertemu dia sejak kami pisah slama sebulan lebih karana aktifitas dia sebagai sebagai seorang pecinta lingkungan yang harus rela meninggalkan hiruk pikuk kota hanya untuk mendata dan menjaga penyu-penyu serta kawanan burung maleo.
.....3, 4, 5, 6, 7 menit aku tiba dilalong, ternyata dia tidak sendiri, ada Anim yang menemaninya, dengan saraba + pisgor + dabu-dabu.
gilaaaaaaaa.....!!!!! itu kata yang terucap saat aku menjabat tangan mereka, lalu aku duduk disampingnya, kuambil sebtang rokok lalu memulai percakapan.....!!! dari masalah penyu, masalah daerah, rencana kontrak rumah hingga sampai masalah pacar,,,, hahahahahaha......!!!!!
asyiknya percakapan sore itu hingga tak tersa magrib telah datang dan memaksa km harus pulang dengan sebuah janji akan ketemu kembali pukul 19.30 wita.

PADA SIAPA...!!!!

pada siapa.......!!!!!!
luka yang baru saja aku lewati
jadikan ribuan beban yang bertumpu pada diriku
haruska semua asa yng kuserahkan padamu kau hempaskan keangan-angan
lalu dimana semua kerinduan yang kau banggakan untukku,,,
dan dimana kesabaran yang slalu kau lantunkan untuk menungguku...
aku jatuh kedasar kerak bumi...
tenggelam terhimpit bebatuan....
tiada satupun suara selain kekecewaan....
tiada pun yang ada dan bisa kuraih untuk tetap tegak berdiri
aku lemah dan kecewa
karna aku mengharapkanmu........!!!!!!!!

6.12.2008

"MEDAN TAK BERTUAN"



Dimedan tak bertuan aku berpijak

berpetualang menelusuri liarnya belantara

turuni jeram-jeram berkabut

diantara cadasnya batu-batu gunung

Aku bukan penakluk

bukan pula penikmat

Tapi aku adalah pecinta

yang berjalan melintasi setiap karfak kehidupan

yang tak pernah dibatasi oleh dimensi ruang dan waktu

jauh dari dunia modernisasi

jauh dari dunia hedonisme

berteman pekatnya malam

dan nyanyian merdu dedaunan

yang tertiup sang bayu

sendiri berjalan dan terus berjalan

karna aku adalah "ANAK GUNUNG"